
Pemerintah India memperkirakan tarif baru AS sebesar 50% akan memengaruhi ekspor senilai USD 48,2 miliar. Pejabat memperingatkan bahwa bea tambahan ini bisa membuat pengiriman ke AS menjadi tidak layak secara komersial, yang berpotensi menyebabkan hilangnya lapangan kerja serta melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Untuk meredam dampaknya, pemerintah tengah menyiapkan strategi multi-lapis, termasuk reformasi Pajak Barang dan Jasa (GST) guna mendorong permintaan domestik. Tarif 50% yang berlaku mulai Rabu (27 Agustus) ini diperkirakan paling berat menghantam ekspor tekstil, udang, kulit, serta perhiasan dan batu mulia.
AS menyumbang hampir 40% dari ekspor produk perikanan India, sehingga sektor ini-khususnya udang-menjadi yang paling rentan. Sementara itu, produk farmasi, elektronik, dan minyak bumi tetap bebas dari bea baru ini. Menurut The Economic Times, India mengekspor barang senilai USD 86 miliar ke AS pada tahun fiskal 2025. (azf)
Sumber: Trading Economics
Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington bersedia memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Ia menegaskan, dukungan keamana...
Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan 5% pada impor dari Meksiko jika negara tersebut tidak segera melepas pasokan air yang menurut pemerintah AS seharusnya dialirkan berdasar...
Presiden Donald Trump mengumumkan paket bantuan senilai $11 miliar untuk para petani Amerika, terutama petani kedelai, yang terpukul oleh perang dagang dan jatuhnya harga tanaman pangan. Kebijakan tar...
Presiden AS Donald Trump mengaku kecewa dengan cara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menanggapi proposal perdamaian yang ditawarkan Washington untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Menurut Trump, ...
Presiden Donald Trump mengumumkan pakta perdamaian baru antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo, yang dikaitkan dengan akses Amerika Serikat ke mineral penting. Dalam pertemuan di Washington, Trum...
Harga emas menguat saat memasuki sesi Eropa hari ini, Rabu (17 Desember), bertahan di sekitar $4.320 per ons dan tetap mendekati rekor tertinggi Oktober di $4.381. Penguatan ini terjadi setelah pasar kembali mencari aset safe haven sambil menunggu...
Harga minyak mencapai level tertinggi sesi perdagangan karena AS dikabarkan sedang mempersiapkan sanksi baru terhadap Rusia jika Moskow menolak rencana untuk mengakhiri perang di Ukraina. Kontrak berjangka Brent naik hingga 2,4% di atas $60 per...
Hang Seng naik 233 poin, atau 0,9%, untuk ditutup pada 25.469 pada hari Rabu(17/12), mengakhiri dua sesi berturut-turut penurunan tajam karena kenaikan menyebar di semua sektor. Indeks tersebut pulih dari level terendah hampir empat minggu,...
Presiden Federal Reserve New York, John Williams, mengatakan pada hari Senin bahwa pemotongan suku bunga bank sentral AS pekan lalu menempatkannya...
Saham-saham AS naik pada hari Senin (15/12) dipimpin oleh berbagai nama karena para pedagang berspekulasi data yang akan dirilis pekan ini akan...
Bursa Asia dibuka melemah di pekan perdagangan penuh terakhir 2025, dipicu kekhawatiran soal prospek laba perusahaan teknologi dan belanja AI yang...
Pasangan mata uang EUR/USD mengawali pekan ini dengan nada sedikit melemah di sesi Asia, diperdagangkan di sekitar 1,1730, turun kurang dari 0,10%...